Sunday, June 21, 2015
PSIKOTERAPI
5:32 AM | Posted by
Unknown |
Edit Post
Nama : Nurul Reikhana Selvya
NPM : 15512546
Kelas : 3PA12
PSIKOTERAPI
A. Pengertian Terapi Kelompok
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang
dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau
petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental
Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Sitohang, 2011).
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan
secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi pasien dengan gangguan
interpersonal (Yosep dalam Sitohang, 2011).
Terapi Kelompok adalah bentuk terapi yang melibatkan
satu kelompok dari pertemuan yang telah direncanakan oleh seorang terapis yang
ahli untuk memfokuskan pada satu atau lebih dalam hal:
1. Kesadaran dan
pengertian diri sendiri.
2. Memperbaiki
hubungan interpersonal.
3. Perubahan
tingkah laku.
B. Cara
Melakukan Terapi Kelompok
1.
Tahap Intake
Tahap
ini ditandai oleh adanya pengakuan dari klien mengenai masalahnya yang
mungkin tepat dipecahkan melalui terapi kelompok ataupun terapis juga dapat
menelaah situasi yang dialami klien. Tahap intake disebut
juga sebagai tahap kontrak antara terapis dengan klien, karena pada tahap ini
terdapat persetujuan dan komitmen antara terapis dan klien untuk melakukan
kegiatan-kegiatan perubahan tingkah laku melalui terapi kelompok.
2. Tahap Assesmen dan
Perencanaan Intervensi
Terapis dan para
anggota terapi (klien) mengidentifikasi permasalahan, tujuan-tujuan kelompok
serta merancang rencana tindakan pemecahan masalah. Pada tahap ini juga dibahas
tempat atau ruangan pelaksanaan terapi kelompok, frekuensi pertemuan, lama
pertemuan dan waktu yang dibutuhkan.
3. Tahap Penyeleksian
Anggota
Penyeleksian
anggota untuk membentuk suatu kelompok harus dilakukan terhadap orang-orang
yang paling mungkin mendapatkan manfaat dari keterlibatannya dalam kelompok.
Dalam pembentukan kelompok harus mempertimbangkan tipe permasalahan, persamaan
tujuan, persamaan jenis kelamin untuk masalah-masalah tertentu dan tingkatan
umur
4. Tahap Pengembangan
Kelompok
Norma-norma,
harapan-harapan, nilai-nilai dan tujuan-tujuan kelompok akan muncul dalam tahap
ini sehingga dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aktivitas serta relasi
yang berkembang dalam kelompok. Oleh karena itu, pada tahap ini terapis
memegang peranan penting untuk dapat membantu kelompok mencapai tujuan.
5. Tahap
Evaluasi dan Terminasi
Dalam langkah ini
terapis perlu melihat sejauh mana keberhasilan terapi kelompok yang telah
dijalankan melalui evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi, maka dilakukanlah
terminasi atau pengakhiran kelompok. Terminasi dilakukan berdasakan
pertimbangan dan alasan mengenai tujuan individu maupun kelompok tercapai,
waktu yang ditetapkan telah berakhir, kelompok gagal mencapai tujuan-tujuannya,
serta keberlanjutan kelompok dapat membahayakan satu atau lebih anggota
kelompok.
C. Manfaat Terapi Kelompok
- Membentuk sosialisasi.
- Meningkatkan identitas diri.
- Menyalurkan emosi secara konstruktif.
- Meningkatkan keterampilan hubungan sosial untuk diterapkan sehari-hari.
- Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality testing) melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain.
- Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti kognitif dan afektif
- Bersifat rehabilitatif: meningkatkan kemampuan ekspresi diri, keterampilan sosial, kepercayaan diri, kemampuan empati, dan meningkatkan kemampuan tentang masalah-masalah kehidupan dan pemecahannya.
D. Kasus – Kasus yang Diselesaikan Dalam Terapi Kelompok
- Kecanduan alcohol, rokok, dan obat-obatan terlarang
- Kecemasan yang berlebihan
- Kemalasan bekerja
- Konflik antar pegawai
- Kenakalan remaja
- kekerasan seksual
- Perilaku kekerasan pada penderita skizofrenia
- Stress dalam menghadapi penyakit
- Permasalahan hubungan sosial
E. Contoh Kasus Dalam Terapi Kelompok
Mila adalah Seorang
mahasiswa tingkat tiga di salah satu Universitas ternama di kota Makassar. Mila
dalam keseharian dikenal sebagai seorang mahasiswa yang ramah oleh
teman-temannya. Tidak ada yang salah dalam perilakunya, namun lain halnya bagi
teman-teman dekat Mila. Mereka merasa bahwa Mila memiliki kecemasan yang
berlebihan, sehingga setiap saat harus ditemani oleh temannya. Terutama dalam
hal-hal yang membutuhkan pilihan. Bagi teman-temannya, perilaku Mila yang terlalu
bergantung pada orang lain cukup mengganggu, mereka mengkhawatirkan apa yang
akan terjadi jika tidak ada mereka disamping Mila. Setelah melakukan wawancara
langsung dengan Mila yang dibungkus dalam bentuk curhat-curhatan, Mila mengaku
bahwa ia menjadi seperti itu karena Mila yang juga merupakan anak bungsu dan
satu-satunya anak perempuan di keluarganya sewaktu kecil segalanya diuruskan
oleh orang tua dan kakak-kakaknya. Mila mengatakan bahwa pernah sekali ia
bermain dengan ayahnya, ketika sang ayah tidak melihat Mila yang tengah
bersembunyi dibalik tembok dan tiba-tiba mengagetkan ayahnya. Namun, ternyata
ayahnya langsung jatuh dan kejang-kejang sambil memegang dadanya, dan setelah
dirujuk ke dokter diketahui bahwa ayahnya terkena penyakit jantung. Mila sangat
sedih dan ketakutan dan mengaku bahwa saat itulah pertama kalinya ia dimarahi
habis-habisan oleh kakak-kakaknya. Pada kasus tersebut dapat ditangani dengan
metode penanganan gestal: Terapi kelompok, klien dalam terapi kelompok biasanya
merasakan kelegaan dan harapan karena menyadari bahwa masalah mereka tidaklah
unik. Terapi kelompok memberi mereka dukungan situasiyang kondusif untuk
diskusi yang terus terang mengenai dorongan dan metodekontrak diri. Selain
adanya keinginan dari klien untuk melakukan perubahan, dukungan dari luar juga
mempengaruhi. Didalam terapi kelompok klien diberikan dukungan dari orang-orang
yang ada disekitarnya sehingga dapat membantu terjadinya perubahan perilaku
pada klien.
Sumber :
Sihotang,
L. (2011). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi Terhadap Kemampuan Mengontrol. Medan: USU: Tidak diterbitkan.
Slamet, I.S.S &
Markam, S. (2007). Pengantar psikologi klinis. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Tomb, D, A. (2003). Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. Jakarta:
EGC
Subscribe to:
Posts (Atom)
About Me
- Unknown
Blog Archive
Powered by Blogger.
Hello
Blog List
Pages
My name Nurul Reikhana Selvya (selvy). I'm school at Gunadarma Universty. I will be a Psychologist :D. And Thank You who have visited my blog.